Tentang Poligami (Part 2)

Lagi-lagi ngomongin poligami. Habis topik ini nggak ada habisnya sih! Nah, sekarang saya punya pertanyaan:

True Blood Love Triangle: Eric - Sookie - Bill

Kenapa lelaki boleh punya 2 istri, 
dan kenapa perempuan tidak?

Pertanyaan di atas kesannya sangat kontroversi ya. Saya tahu beberapa dari kalian akan bilang pertanyaan di atas terkesan kurang ajar, tapi kenapa memang saya nggak boleh tanya? 

Oke, pertanyaan di atas saya akui seperti memberikan kesan bahwa saya 'balas dendam' dengan hukum poligami yang seolah-olah tidak berpihak kepada perempuan (emang bener sih motifnya balas dendam). Poligami (dalam konteks ini maksud saya adalah suami dengan istri lebih dari satu) terkesan lebih wajar dilakukan oleh lelaki daripada perempuan. Dan saya, di sini, seolah-olah kepengen balas dendam dengan pertanyaan nggak masuk akal: "Situ boleh punya dua istri, kenapa saya nggak boleh?". Jelas daripada masalah boleh nggak boleh, ini lebih ke masalah bisa atau tidak bisa, karena saya ragu apakah ada suami yang mau dimadu (kayaknya ego lelaki membuat poliandri nggak bakalan ada di dunia manusia). Iwan Fals aja ogah jadi pilihan, 

Bagi kamu yang mengatakan bahwa saya ora pantes tanya begitu, seperti menasbihkan bahwa lelaki dengan lebih dari satu istri adalah hal yang lebih wajar. Secara biologis, memang manusia ini nggak jauh beda sama binatang, punya insting dan naluri yang menyertai kondisi kita sebagai makhluk hidup: salah satunya ya reproduksi. Lalu mitosnya, lelaki punya nafsu seksual alias libido yang lebih tinggi dibandingkan perempuan. Karena itulah, dari segi ini, tampaknya satu perempuan tidak cukup memuaskan laki-laki. Sehingga lembaga pernikahan - yang tampaknya terbentuk dalam kehidupan sosial sebagai salah satu perangkat yang mengatur nafsu seks manusia - membolehkan lelaki untuk menikahi perempuan lebih dari satu.



Jadi, dengan mitos yang mengatakan bahwa nafsu seks lelaki lebih besar daripada perempuan, maka poligami adalah cara alternatif supaya suami tidak berzina atau selengki kemana-mana. Nah, pertanyaannya adalah apakah benar nafsu seks lelaki selalu lebih besar daripada perempuan? Ini sendiri menjadi perdebatan di kalangan ilmiah. Satu hal yang jelas: lelaki lebih terbuka saat membicarakan seks dan keinginannya dibandingkan perempuan. Perempuan juga lebih terbiasa menahan nafsu seksnya dibandingkan laki-laki. Dan kalaupun memang iya, apa bukan tugas laki-laki untuk menjaga birahinya supaya ga kebablasan dan mengorbankan istrinya? Dan apakah dengan mengatakan bahwa poligami mencegah perzinahan adalah sebuah manifesti kenyataan bahwa pernikahan tidak lebih dari legalisasi seks? Yap. Ini mungkin terdengar mengejutkan, tapi memang rupanya pernikahan itu tidak seromantis yang kamu kira, dan tidak semua menganggap bahwa marriage is a celebration of love. 

Para kaum agamis (yang saya tahu Islam ya), yang mengatakan bahwa lelaki berpoligami dan perempuan tidak boleh berpoliandri biasanya akan memberikanmu ayat-ayat, atau hadist-hadist - yang intinya akan tiba pada kesimpulan dari jawaban pertanyaan di atas: itu sudah ketentuan Tuhan. Kalau sudah bawa-bawa Tuhan begini biasanya urusannya repot. (Artikel soal itu coba bisa dilihat di muslim.or.id: https://muslim.or.id/9115-mengapa-perempuan-tidak-lebih-dari-satu-suami.html atau islampos: https://www.islampos.com/mengapa-islam-melarang-poliandri-75630/). Ah, balik lagi ke agama yang lahir di dunia yang serba patriakal - bahkan kesenangan di surga yang dijanjikan lekat kaitannya dengan perempuan sebagai komoditas pria. Konon katanya lelaki di surga akan dikelilingi 72 bidadari, sedangkan perempuan akan menjadi bidadari. This is unbelievable unfair. Emangnya saya juga ga mau dikelilingi bidadara ganteng dengan badan se-sixpack Channing Tatum dan pesona seganteng Michael Fassbender? Memangnya hanya lelaki yang punya nafsu, sedangkan perempuan enggak? (Pertanyaan ini seolah-olah saya bitch banget gag sih?).

Salah satu jawaban 'logis' yang kerap saya terima ketika pertanyaan tadi diajukan adalah: karena kalau perempuan punya 2 suami, nanti kalau punya anak bakalan nggak jelas anaknya siapa. Ini dulu jawaban yang logis. Sampe kemudian saya ngeles: kan ada Tes DNA? Eh dijawab pula: Tes DNA tidak 100% akurat. Oke deh, kalau saya punya suami 2 : satunya kulit hitam satunya kulit putih, jelas kan tuh anak nanti lahir anaknya siapa? Hmm.. entahlah gimana jawabannya. 

O ya, ada juga yang ngasih alesan begini: karena kecenderungan perempuan adalah untuk mencintai satu lelaki. Ini konyol. Ini seolah - olah menggenarilisir perempuan sebagai makhluk lemah nan setia nan menggemaskan nan patuh pada suami. Dan seolah-olah tidak menolak kenyataan bahwa lelaki bisa mencintai lebih dari satu perempuan. Anehnya adalah, kisah-kisah romantis yang laku di pasaran yang melibatkan cinta segitiga selalu terdiri dari satu perempuan dengan dua lelaki. Sebut saja yang paling laris: Twilight dan Hunger Games, hingga film romantis macam Titanic dan Bridget Jones Diary. Kepopuleran film semacam itu membuktikan bahwa, deep down inside, perempuan suka diperebutkan lelaki. 

Kerapkali dikatakan bahwa poligami 'lebih' diperbolehkan, apabila sang istri pertama tidak bisa memberikan keturunan kepada suami. Well, it is fair. Tapi coba dibalik, karena kita tahu bahwa tidak bisa menghasilkan keturunan tidak melulu salah perempuan, bila sang suami yang tidak bisa memberikan keturunan - sedangkan sang istri pengen banget punya anak (apalagi naluri keibuan perempuan biasanya lebih kuat daripada naluri kebapakan), apa iya sang istri boleh kawin lagi?





.......
Anyway, kembali ke pertanyaan yang sama: Kenapa perempuan nggak boleh poliandri?
Menurut saya sendiri sih letak masalahnya bukan pada boleh nggak boleh. Tapi ada beberapa alesan kenapa Poliandri mustahil dilakukan.
1. Akan menabrak norma-norma sosial, kasihan anaknya dicibirin orang sekampung (ini jawaban logis sih, mau gag mau kita hidup bermasyarakat).
2. Kecenderungan perempuan untuk lebih setia dibandingkan lelaki (ini nggak selalu juga sih, tapi kebanyakan..) dan perempuan biasanya jauh lebih gag tega dibandingkan lelaki.
3. Nggak ada lelaki yang mau. Serius deh emang ada?

Komentar

Postingan Populer