Tinder Experience #4 : Tips Mencari Jodoh di Tinder!

(KHUSUS PEREMPUAN)


Ini tips jelas belum terbukti secara ilmiah sih, tapi at least udah saya coba berdasarkan pengalaman pribadi. Lumayan lah buat kamu yang siapa tahu pengen serius mencari jodoh lewat Tinder (atau aplikasi online dating apps lainnya), dan berusaha meminimalisir resiko dikibulin pria-pria nggak bener.

Sekilas aplikasi Tinder seolah-olah membuatmu bisa bebas memilih cowok yang kamu suka. Tapi ketahuilah, bahwa profile picture dan deskripsi di biomu lah yang secara otomatis menjaring target market yang sesuai dengan branding "penjualan dirimu". Intinya begini: kalo kamu pasang pencitraan baik-baik, kemungkinan besar kamu akan dapet baik-baik. Kalo kamu pasang foto lagi hiking, maka otomatis kamu akan menarik perhatian cowok-cowok dengan hobi yang sama. Kalo kamu pasang foto bitchy, otomatis kamu akan menarik perhatian kaum pervert! 

Kalo emang serius pengen mencoba peruntungan di dunia Tinder dan menemukan Mr. Right Guy... bisa dicoba 3 tips dari saya berikut ini: 

#1 - No Sexy Pictures


Tipe foto yang sebaiknya dihindari

Saya sudah pernah nulis di tulisan sebelumnya bahwa ketertarikan fisik itu sulit disangkal. Tapi nggak pasang foto seksi juga kalik. Saya tahu kamu bangga dengan body fit dan seksimu, tapi sebaiknya nggak usah dipasang di profil picture Tinder karena jelas akan memancing "target market" yang salah

Oh ya, sebagai feminis mungkin agak kesel juga dengan sistem patriakal yang melahirkan semacam aturan perempuan harus menutupi dirinya supaya nggak digoda laki-laki. Oh but please let's get pragmatic. Pada akhirnya kita ini sudah hidup di society semacam ini dan saya cukup tahu otak pria karena saya kuliah di kampus mayoritas laki-laki, jadi nggak usah pasang foto seksi jika nggak mau memancing cowok-cowok yang salah. Foto seksi hanya akan membuatmu menjadi objek fantasi pria-pria pervert.

And to be honest, sebrengsek-brengseknya cowok, biasanya yang dijadiin istri ngarepnya dapet yang solehah dan baik-baik. Ini emang ga fair!

Bisa disimpulkan: jangan pajang foto bikini. Jangan pajang foto dengan pose full-body ala-ala ABG yang menunjukkan curve tubuh. Jangan pajang foto lagi dugem pake baju seksi. Dan ini juga perlu diingat buat kaum muslimah yang fashionable.... jangan pasang foto dengan muka "merangsang"! Kamu boleh berjilbab, tapi kalo pasang foto muka seksi ala-ala mau foreplay (semacam gigit bibir, bibir direkah-rekahkan, pandangan mata tajam dan menggoda)... tetap aja cowok bakal mikir yang macem-macem.

Saya kadang heran juga sama cewek cakep di Tinder yang pasang foto lumayan seksi (dengan cleavage, lookin smokin' hot) tapi caption fotonya: "yang cari fun doank swipe kiri!". Errrr... come on. Ga bisa dapet cowok serius dengan foto begitu mbak.

Lalu, gimana cara membedakan cowok yang serius dan cowok yang main-main?

Tidak ada yang pasti di dunia ini, dan pertanyaan di atas semacam pertanyaan filosofis yang sulit ditentukan jawaban pastinya. *Lebay. Namun sejauh hasil obrolan dan pembahasan saya dengan orang-orang di sekitar, cowok serius dan main-main bisa diuji lewat waktu. Yang main-main pasti pengennya "buru-buru" dan ga sabaran. Sementara yang serius cenderung main slow. Yang main-main biasanya suka membawa obrolan langsung ke menjurus-jurus, sementara yang serius bisa lebih sopan. Yang main-main cenderung kerap menyapa di malam-malam hari, sementara yang serius bisa menyapa kamu kapan saja.

Tapi ini juga bukan jaminan sih. Karena kadang ada pria brengsek juga yang bisa sebegitu tekunnya mengejar perempuan "jual mahal" sebagai target penaklukannya. Dan ini cuma bisa dilihat serius atau tidaknya setelah..... ML. Kalo berdasarkan artikel-artikel yang saya baca, post-sex itu yang menunjukkan tuh lakik pake perasaan atau enggak. Ketika ngajak cuddling atau ngobrol-ngobrol setelah ML, maka pake perasaan. Kalo kamu langsung ditinggal tidur... ya artinya bodo amat. (Yang ini based on article I read yaa... karena saya mah ga ada pengalaman apa-apa cuma tau teori doank :D).

#2 - Tunjukkan Siapa Dirimu


Tunjukin siapa dirimu, apa aktivitasmu. Pencitraan boleh lah untuk "memoles" dikit, tapi jangan berpura-pura jadi seseorang yang bukan dirimu.

Pencitraan itu penting, tapi nggak ada gunanya "berpura-pura" menjadi seseorang yang bukan dirimu kalau memang niatmu serius mencari pasangan. Pencitraan boleh, tapi ala kadarnya dan sekedar memoles apa yang memang menjadi karakter kepribadian aslimu. Jadi, mengenali diri sendiri itu sangat penting sekali.

Yang ditampilkan di Tinder memang cuma sebatas foto, usia, lokasi, dan deskripsi singkat dirimu. Kamu bisa memaksimalkan "branding dirimu" pada foto dan deskripsi singkat tersebut. Saya suka bingung sama beberapa orang yang cuma pasang beberapa foto selfie (udah gitu posenya sama semua) dan sama sekali tidak menuliskan apa-apa di deskripsi singkatnya. Kenapa? kamu hanya akan dijudge based on tampang. Ini kan juga superficial sekali! Impresi pertama emang bener ada pada fisik, tapi untuk sesuatu yang bersifat long-term, maka perlu faktor kecocokan yang lain. Kamu ga bisa ngandalin tampang doank. Dan ini jelas mengundang cowok-cowok yang nggak serius...

Karena itulah, show your hobbies.. your personalities.. your activities.

Selain ini bisa menarik perhatian orang-orang yang tepat (dan yang ga cuma lihat fisik), ini juga bisa jadi bahan obrolan buat lelaki memulai chat. Ya, saya tahu kita hidup di Indo dimana aturan "tidak resminya" mengharuskan lelaki untuk memulai chat duluan. Dan saya tahu betapa susahnya para cowok basa-basi mencari bahan pembicaraan (udah gitu kadang si cewek gampang ilfil dan galak kalau cowoknya ga pinter cari bahan obrolan. Please, pendekatan itu susah mbak!). Jadi dengan nunjukin hobi, kepribadian, aktivitas, kerjaan, at least udah ada beberapa materi pembicaraan...

#3 - Reachable


Ni cewek cantik tapi kesannya tetap reachable dan down to earth kan? Kalo foto fashion editorial emang harus unreachable ya, tapi kalo urusan cari jodoh kesannya harus reachable. 

Belakangan saya mempelajari, bahwa cowok punya beban yang lumayan berat dalam melakukan pendekatan ke cewek. Apalagi kalo sang cowok tidak punya standar yang biasanya dimpikan perempuan-perempuan Indonesia: bermobil, cukup harta, dan punya pekerjaan baik. Ketahuilah, hal-hal itu memang penting... tapi ada juga cowok-cowok baik-baik yang mungkin tidak cukup beruntung punya bokap kaya, punya mobil, atau pekerjaan yang baik.

Udah gitu kebanyakan cewek Indo maunya dikejar duluan. Gengsinya tinggi. Termasuk saya sih. Saya juga masih terstigma bahwa cewek yang pendekatan duluan itu..... norak (ngomongnya sih emansipasi dan feminis, tapi dalam urusan percintaan tetap aja pengen dikejar lelaki! Wahaha). Dan cewek suka gampang ilfil pada hal-hal sepele yang dilakukan cowok dalam melakukan pendekatan. Salah satu hal yang umum... cewek jaman sekarang kayaknya males banget ketika ada cowok basa-basi nanyain, "Sudah makan belum?". Ya.. ini emang basi banget. Cewek-cewek yang merasa dirinya "high-intellectual" biasanya paling males ditanyain hal-hal sepele semacam ini. Kesannya alay dan jadi major turn-off buat kebanyakan cewek.

Disadari atau tidak, cewek cenderung menuntut cowok harus punya cara yang oke dalam mendekati cewek. Semacam cowok-cowok "khayalan" di novel karangan Ika Natassa (pinter, tajir, ga norak, rendah hati, dan kalo pendekatan ga alay..). Ada sih cowok model begitu, yang oke dan pendekatannya ga alay... ya... mereka adalah cowok-cowok player. Pokoknya ya sis, kalo ada cowok yang pdkt-nya asyik banget (dan cakep dan kaya), besar kemungkinan dia player dan jam terbangnya udah tinggi!

Saya pelajari bahwa reachable adalah salah satu faktor yang membuat cowok berani mengejar dirimu. Reachable ya, bukan murahan. Kamu memajang foto-foto dengan tas branded sambil foto di luar negeri, maka cowok-cowok yang di bawah levelmu otomatis minder dan menyingkir duluan. Cowok pasti bisa mengukur potensi dirinya, dan berusaha meminimalisir resiko ditolak. Ditolak itu sakit, mbak. Malu pula. Resiko ini yang kadang ga bisa dipahami perempuan. Itulah kenapa lelaki lelah dengan kata friendzone (dan akhir-akhir ini saya percaya ga ada itu persahabatan murni lelaki dan perempuan).

Lalu bagaimana menampilkan kesan reachable di Tinder?

  1. Foto senyum. Foto senyum itu lebih efektif daripada memasang foto ala-ala edgy yang keren. Kesannya ramah dan hangat gitu.
  2. Minimalisir foto-foto di luar negeri. Iya saya tahu kamu bangga pernah ke luar negeri, tapi ga harus majang semua foto di luar negeri karena jatohnya jadi sombong. Cukup 1-2 foto.
  3. Yang menyebalkan suka ada yang nulis begini: "Saya nggak tahu kenapa ada di aplikasi Tinder yang pathetic ini,", Oke, main Tinder mungkin terkesan pathetic ye, tapi dengan mencantumkan itu seolah-olah membuat orang lain yang main Tinder jadi ngerasa dirinya pathetic juga.  

Emh... begitulah tips dari saya. Ya kalik ya saya serius banget nulis beginian. Namanya juga kurang kerjaan. Semoga beruntung! 

Komentar

Postingan Populer